Ada banyak sekali cara menyampaikan presentasi dengan memukau dan efektif. Namun, dari sekian banyak rekaman presentasi sejumlah pembicara terkemuka atau terfavorit dunia, ternyata setidaknya ada tiga trik yang sama yang mereka gunakan untuk menarik perhatian audiens dan efektif menyampaikan pesan-pesan mereka.
Mari kita simak satu per satu.
Menggunakan Humor
Perhatikan video presentasi Maysoon Zayid “I got 99 problems… palsy is just one” berikut ini:
Zayid yang penderita cerebral palsy ini menggunakan banyak humor dan menjadikan problemanya sebagai penderita CP sebagai bahan candaan. Bukan untuk membuat dirinya sendiri bahan lawakan, tapi Zayid menjembatani antara pesan yang ingin dia sampaikan dengan audiensnya.
Anda bisa lihat bagaimana Zayid membuat koneksi lewat humor. Humor yang digunakan dalam porsi yang pas dan waktu yang tepat adalah senjata ampuh bagi para pembicara. Mengapa?
Humor menciptakan keakraban antara pembicara dengan audiensnya. Audiens akan menilai pembicaranya lebih manusiawi. Mereka juga akan menjadi lebih santai dan reseptif terhadap gagasan-gagasan yang Anda sampaikan.
Dengan selipan humor, audiens akan lebih bersemangat dan tetap fokus menyimak presentasi Anda. Saat seseorang tertawa, detak jantungnya meningkat dan membuat kita tetap terstimulasi, serta waspada.
Kadang-kadang, kita harus menyampaikan hal-hal yang sangat penting dan serius, sampai-sampai audiens kita terbawa suasana dan tak sadar menjadi tegang. Di sinilah perlunya humor. Bukan untuk mengecilkan arti atau keseriusan pesan yang kita sampaikan, melainkan justru dengan kondisi emosi yang lebih santai, pesan kita lebih mudah audiens terima.
Humor juga membantu audiens mengingat poin-poin penting dalam presentasi Anda. Banyak penelitian yang membuktikan kalau tertawa meningkatkan kemampuan memori dan kognitif seseorang. Inilah yang mendorong audiens mengingat ide-ide yang Anda sampaikan lewat presentasi.
Humor juga membuat audiens membuat impresi yang baik tentang Anda, sang pembicara. Seperti yang pernah dikatakan penyair Maya Angelou, orang akan melupakan apa yang kita katakan dan lakukan, tapi mereka tidak akan pernah melupakan apa yang mereka rasakan tentang kita.
Interaktif
Survei yang dilakukan Prezi bersama Harris Poll menunjukkan kalau audiens akan lebih senang menyimak presentasi yang juga melibatkan mereka, ketimbang hanya mendengarkan pembicara saja. Presentasi yang melulu hanya satu arah seringkali membuat audiens bosan dan melakukan hal-hal lain yang mengalihkan perhatian mereka dari pembicara.
Amy Cuddy, seorang psikolog sosial dalam TED Talks tentang “Your body language may shape who you are”.
Begitu masuk ke dalam panggung, Amy segera meminta audiensnya memperhatikan postur tubuh mereka, apakah cenderung melengkungkan tubuh, membuat diri sendiri tampak lebih kecil atau lebih rendah, menyilangkan kaki, atau justru membuka kaki lebar-lebar.
Dengan cara ini, Cuddy menarik perhatian audiens dan membawa mereka masuk ke dalam atmosfer yang menyiapkan mereka untuk menerima pesan berkaitan dengan postur tubuh tadi.
Cara lain untuk berinteraksi dengan audiens adalah dengan bercerita. Contohnya seperti presentasi Andrew Solomon tentang “How the worst moments in our lives make us who we are”.
Di awal presentasinya, Solomon berkisah tentang bagaimana seorang wanita diperkosa dan memiliki anak sebagai akibatnya, tentang tahanan politik yang hampir mati di penjara di Myanmar, juga tentang penghinaan dan penindasan yang dia alami sendiri di sekolah.
Orang akan otomatis mendengarkan ketika kita berkisah atau mendongeng karena ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Beres bercerita, ciptakan kondisi “lalu setelah ini, apa, bagaimana?” atau status quo. Sampai di sini, Anda sudah berhasil membangun konflik yang perlu diselesaikan. Tuntaskan dengan memberikan solusi atau gagasan Anda untuk menyelesaikan konflik tersebut.
Oh, ya. Anda juga dapat menggunakan video. Gambar bergerak akan lebih terlihat menarik ketimbang gambar statis. Kalau Anda tergolong orang yang sulit membangkitkan emosi atau menciptakan mood audiens lewat kata-kata sendiri, gunakan video. Ini dapat memperkuat presentasi Anda.
Menguasai panggung
Kadang-kadang Anda harus memberikan presentasi di atas panggung yang cukup luas. Jangan khawatir, gunakan keluasan panggung ini sebagai kekuatan Anda. Bergerak di panggung dari satu titik ke titik lain pun memberikan energi dan keragaman dalam presentasi. Anda sebagai pembicara pun akan terlihat lebih percaya diri karena biasanya, orang yang gugup cenderung membeku di satu titik saja.
Tegang saat hendak memulai presentasi adalah hal biasa dan ini biasanya meningkatkan adrenalin di tubuh Anda. Nah, bergerak di panggung akan membantu mengurangi adrenalin ekstra dalam darah.
Saat menyampaikan pesan utama dalam presentasi, sebaiknya Anda berdiri di tengah panggung dan berada dalam jarak cukup dekat dengan audiens. Ini dinamakan “Power Position”.
Kemudian, Anda bisa memetakan struktur presentasi lewat beberapa titik berdiri di panggung. Misalnya Anda punya tiga bagian besar dalam presentasi. Saat menyampaikan bagian pertama, Anda bisa berdiri di sisi paling kiri panggung. Masuk ke bagian kedua, Anda bisa bergerak ke tengah dan ketika menyampaikan bagian akhir, Anda bisa pindah ke bagian paling kanan.
Saat Anda mesti menyampaikan kembali bagian yang lain, berpindahlah ke posisi yang sama saat Anda menyampaikan bagian itu sebelumnya. Ini membantu audiens untuk mengingat kembali apa yang Anda katakan sebelumnya.
Ingin mengadakan training presentasi online dan tatap muka buat perusahaan/organisasi Anda?
Hubungi tim Presenta Edu di 0811-1880-84 (Putri) untuk kebutuhan training terbaik.
Presenta Edu juga siap memberikan training online terbaik buat perusahaan Anda di masa new normal ini.
Cara ini juga bisa digunakan untuk menyampaikan presentasi berkronologi atau punya lini masa: dulu, sekarang, dan masa kini, bisa juga dipakai saat menyampaikan titik pandang suatu topik (dari satu ekstrem, ke tengah-tengah, lalu ke titik ekstrem lain), atau ketika menyampaikan beberapa opsi. Gunakan satu titik berdiri saat Anda mendeskripsikan satu opsi.
Saat Anda menyampaikan pro dan kontra, Anda pun bisa berdiri di dua titik berlawanan.
Mendongeng atau bercerita tentang hal-hal yang ringan akan lebih efektif kalau dilakukan sambil berkeliling panggung. Dalam cerita yang Anda sampaikan, mungkin akan ada lebih dari satu karakter, misalnya Anda dengan ayah Anda. Gunakan masing-masing titik berdiri untuk satu karakter yang berbeda.
Untuk bisa menyampaikan presentasi seperti mereka, dibutuhkan latihan dan jam terbang. Anda bisa memulainya dengan mengikuti pelatihan Presentasi Memukau yang diadakan oleh Presenta Edu.
Dengan mengikuti pelatihan Presentasi memukau tersebut, Anda akan memperolah ilmu mengenai cara-cara menyampaikan presentasi yang menarik, efektif, dan efisien, sehingga dapat memukau para audiens Anda.
Download Buku “Presentasi Memukau”
Buku yang akan membantu Anda menguasai keterampilan penting dalam menyusun, mendesain dan membawakan presentasi dengan efektif dan memukau. GRATIS!
Nur asiah says
Good