Dalam sebuah cerita, biasanya ada tiga pemeran utama, yaitu pahlawan, korban dan penjahat. Di dunia fim, tokoh-tokoh itu biasa disebut peran protagonis (biasanya disematkan untuk pahlawan dan korban) dan peran antagonis.
Di panggung presentasi, cerita adalah sebuah ilustrasi yang sering digunakan untuk menarik perhatian para audiens. Para presenter biasanya akan mengambil tokoh pahlawan atau korban dalam cerita yang disampaikannya. Tujuannya, tidak lain untuk menarik simpati dari para audiens. Sangat jarang ditemui presenter yang mau menggunakan tokoh antagonis sebagai ilustrasi ceritanya.
Padahal , tokoh antagonis juga dapat mencuri perhatian dari audiens. Pada umumnya, orang hanya berpikir bahwa tokoh antagonis dalam sebuah cerita adalah kejahatan. Padahal tidak selalu harus begitu. Tokoh atau peran antagonis sebenarnya tidak hanya berhubungan dengan kejahatan, tapi lebih pada sisi kelam, sesuatu yang tidak baik atau menyenangkan.
Kisah Antagonis Sebagai Pembuka Presentasi
Nah, inilah yang bisa dimanfaatkan untuk membuat materi presentasi yang lebih menarik. Peran antagonis ini bisa Anda sampaikan sebagai pembuka presentasi. Tujuannya, untuk menarik perhatian para audiens agar mereka tergelitik untuk menyimak isi presentasi lebih lanjut.
Sebagai pembuka presentasi, banyak orang yang memilih untuk langsung pada hal protagonisnya, misalnya mengenai tokoh terkenal yang kisah kehidupannya sudah banyak diketahui orang. Masih jarang yang mau memulainya dengan sisi kelam orang tersebut, atau peran antagonisnya.
Padahal, sisi kelam dari seseorang ini bisa membuat audiens penasaran. Apalagi ketika nama si tokoh tidak disebutkan dulu di awal. Misalnya, ketika Anda akan mempresentasikan mengenai sebuah produk baru, Anda bisa memulainya dengan pembukaan mengenai kesulitan yang dialami oleh orang-orang. Tentu saja, kesulitan yang digunakan sebagai pembuka itu harus berhubungan dengan produk yang akan dipresentasikan.
Salah seorang tokoh yang berhasil tampil meyakinkan di panggung presentasi dengan cara ini adalah Muhammad Yunus. Warga negara Bangladesh yang dikenal sebagai Bapak Kredit Mikro ini menceritakan pengalamannya ketika harus mempresentasikan aksinya membangun kredit mikro di negara asalnya.
Yunus memulainya dengan cerita mengenai kemiskinan yang dialami oleh warga sebuah desa di Bangladesh. Kemiskinan ini kemudian dimanfaatkan oleh para lintah darat. Mereka memberikan bantuan modal pada para warga sangat miskin ini untuk membuat anyaman bambu. Setelah anyaman bambu itu selesai, para lintah darat itu membelinya dengan harga yang sangat murah, tapi menjualnya kembali dengan harga yang sangat mahal kepada konsumennya.
Tentu saja hal itu sama sekali tidak menguntungkan bagi para warga desa. Yunus lalu mengamati bahwa modal yang dibutuhkan untuk membuat anyaman bambu itu ternyata tidak besar, hanya sekitar 27 dolar AS. Dengan uang itu, warga bisa membuat anyaman bambu dan menjualnya dengan harga tinggi, sehingga mereka mendapatkan penghasilan yang cukup untuk keluar dari jurang kemiskinan.
Dari sinilah, akhirnya Yunus membantu para warga desa itu untuk mengatasi kemiskinan mereka sendiri. Dengan bantuan kredit mikro itu, warga tidak lagi tergantung pada lintah darat. Mereka bisa membuat dan menjual sendiri hasil karyanya. Akhirnya, mereka tidak lagi hidup miskin.
Dengan gaya presentasi seperti itu, Yunus akhirnya bisa meyakinkan pihak perbankan untuk memberikan bantuan. Kalau dulu bank hanya mau mengeluarkan kredit dalam jumlah besar, kini mereka mau memberikan kredit mikro kepada para warga miskin. Dengan bantuan itu, warga miskin yang terbantu semakin banyak.
Muhammad Yunus berhasil mengembangakn kredit mikro di Bangladesh dan membuktikan bahwa warga miskin juga dapat menjadi nasabah sebuah bank.
Itulah salah satu contoh penggunaan hal antagonis untuk menarik perhatian audiens. Dengan menceritakan kisah kelam terlebih dahulu, tentu audiens akan merasa penasaran, apa yang akan mereka terima dari hal itu. Dengan pemilihan kata-kata yang tepat, kisah kelam ini justru bisa menarik simpati atau membuat audiens juga merasa sebagai bagian darinya.
Ingin mengadakan training presentasi online dan tatap muka buat perusahaan/organisasi Anda?
Hubungi tim Presenta Edu di 0811-1880-84 (Putri) untuk kebutuhan training terbaik.
Presenta Edu juga siap memberikan training online terbaik buat perusahaan Anda di masa new normal ini.
Butuh Kreativitas Untuk Mengolah Sebuah Sisi Kelam
Memang dibutuhkan keberanian dan kreativitas untuk mengubah suatu sisi kelam menjadi sesuatu yang menarik perhatian. Seorang presenter dituntut untuk bisa mengolah cerita kelam itu agar bisa disampaikan dengan menarik.
Itulah pentingnya selalu berlatih. Menjadi seorang presenter bukan hanya harus sering berlatih untuk tampil di atas panggung presentasi. Seorang presenter yang andal juga harus rajin melatih kreativitasnya untuk bisa memberikan materi yang menggugah. Untuk itu, presenter yang baik adalah dia yang mau banyak membaca dan jeli untuk memanfaatkan celah dari sesuatu yang selama ini kurang diperhatikan.
Download Buku “Presentasi Memukau”
Buku yang akan membantu Anda menguasai keterampilan penting dalam menyusun, mendesain dan membawakan presentasi dengan efektif dan memukau. GRATIS!
Tinggalkan Balasan