Penutup sebuah presentasi sama pentingnya dengan pembukaan. Jika pembukaan berfungsi untuk menciptakan motivasi mendengarkan isi presentasi, maka penutupan berperan untuk membuat audiens ingat pesan utama presentasi. Mereka akan terus mengingat dan melaksanakannya setelah presentasi selesai.
Masih ingat dengan recency effect efek kebaruan?
Audiens akan mudah mengingat sesuatu yang disampaikan paling akhir. Dengan demikian, fungsi penutupan yang baik sekaligus meyakinkan sangat penting dalam sebuah presentasi.
Lantas bagaimana menutup presentasi dengan baik sekaligus meyakinkan?
Mari kita simak pembahasan berikut.
Mencapai Tujuan Presentasi: Penutupan yang Mantap
Dalam presentasi, penutup sama pentingnya dengan pembukaan. Jika pembukaan menciptakan motivasi dan membuat audiens bersemangat untuk mendengarkan Anda, maka penutupan akan membuat audiens ingat dengan pesan utama presentasi. Mereka akan terus mengingat dan melaksanakannya setelah presentasi selesai.
Penutupan yang mantap dan terangkumnya presentasi dalam kalimat yang mudah memastikan tercapainya tujuan presentasi.
Tujuan utama presentasi adalah memberi informasi atau membujuk seseorang melakukan sesuatu. Lewat penutupan, tegaskan kembali apa yang Anda harapkan dari audiens setelah mereka selesai mendengarkan keseluruhan presentasi Anda. Ini istilahnya, Anda harus menyampaikan call to action, yaitu tindakan apa yang harus dilakukan audiens setelah ini.
Presentasi tanpa call to action adalah presentasi yang menggantung. Audiens akan kebingungan setelah presentasi selesai tentang apa yang harus mereka lakukan.
Mereka akan bertanya, “Lalu, apa selanjutnya?”
“Setelah saya mendapat informasi itu, saya harus bagaimana?”
“Apa kaitannya informasi itu dengan saya?”
Jawablah pertanyaan tersebut, dan Anda akan mencapai tujuan presentasi dengan baik.
Fungsi Penutupan
Penutup presentasi sangat penting untuk menyampaikan tujuan Anda. Sebagai seorang presenter, ada tiga fungsi utama penutupan yang perlu Anda sampaikan:
- Rangkum apa yang sudah Anda jelaskan.
- Ringkas dalam satu kalimat penting.
- Buat audiens selalu ingat untuk bertindak.
Dengan melakukan tiga hal di atas, mudah bagi Anda untuk memastikan bahwa tujuan akhir presentasi bisa tercapai. Anda telah membantu audiens untuk memahami apa yang telah Anda presentasikan, juga tindakan apa yang diharapkan dari mereka. Anda juga membantu audiens untuk selalu mengingat presentasi Anda.
Setelah mendengarkan presentasi selama 30 atau 45 menit, audiens tentu sudah banyak melupakan apa yang sebelumnya Anda sampaikan. Untuk itu Anda perlu membantu mereka merangkum kembali apa-apa yang penting. Perjelas mana poin utama yang penting dan harus mereka ingat.
“Bagian penutup adalah bagian di mana audiens akan menyegel kesan mereka terhadap presentasi Anda, dan pesan apa dari Anda yang akan mereka ingat. Berilah mereka impresi positif dan pesan yang kuat.”
—Muhammad Noer.
Memahami ‘Call to Action’ atau ‘Seruan untuk Bertindak’
Call to action adalah sebuah seruan dari Anda sebagai presenter untuk mengajak audiens melakukan suatu tindakan. Tindakan apa yang diharapkan, tergantung dari tujuan presentasi Anda.
- Jika Anda memberikan presentasi tentang manfaat dan fitur sebuah produk, maka call to action-nya adalah ajakan untuk membeli produk tersebut.
- Jika Anda memberikan presentasi tentang bahaya dan resiko merokok bagi kesehatan, maka call to action-nya adalah mengajak berhenti merokok.
- Jika Anda memberikan presentasi tentang pemanasan global yang semakin mengkhawatirkan, maka call to action-nya mengajak audiens untuk peduli tentang pemanasan global. Lebih spesifik lagi, misalnya berbentuk tindakan nyata seperti mengajak mereka mematikan listrik jika tidak perlu, atau bersepeda ke tempat kerja.
- Jika Anda memberikan presentasi sebuah mata kuliah yang menjelaskan pemasaran internasional, maka call to action-nya bisa sebuah persetujuan bahwa pemasaran internasional itu penting.
Untuk itu, Anda harus memahami dengan baik apa sebenarnya yang Anda harapkan dari audiens.
Pikirkan Tujuan Akhir Yang Ingin Anda Capai Dari Sebuah Presentasi
Sebelum Anda menyusun kalimat penutup presentasi, pikirkan secara dalam apa tujuan akhir yang ingin Anda capai melalui presentasi. Tindakan apa yang Anda harapkan dilakukan audiens. Langkah awal apa yang Anda ingin untuk mereka kerjakan.
Ada kalanya Anda tidak perlu menyampaikan tujuan akhir sebagai call to action, tapi mungkin sebuah tindakan yang menuju ke tujuan akhir tersebut. Contohnya, presentasi tentang manfaat dan fitur sebuah produk pasti bertujuan untuk mengajak audiens membeli dan menggunakan produk tersebut. Namun jika Anda langsung meminta audiens untuk membeli, bisa jadi mereka belum siap. Apakah harganya terlalu mahal, produk tersebut perlu dipertimbangkan lagi, atau alasan lainnya.
Untuk itu Anda juga bisa menyampaikan call to action berbentuk sebuah ‘tindakan antara’, yang tujuan akhirnya mengarahkan audiens melakukan pembelian seperti contoh-contoh call to action berikut ini:
- Silakan akses www.membacacepat.com untuk mendapat informasi lebih lanjut.
- Hubungi tim kami untuk melakukan test drive.
- Silakan ambil sampel produk yang disediakan.
- Silakan berlangganan gratis selama tiga bulan pertama.
Cara di atas lebih halus. Juga, dalam banyak hal, akan mendukung tercapainya tujuan akhir yang diharapkan (tindakan pembelian).
Perlu diperhatikan jika Anda memilih untuk menyampaikan ‘tindakan antara’ sebagai call to action, maka pastikan tindakan tersebut mendukung tercapainya ‘tindakan akhir’.
Sebagai contoh, ketika Anda menyampaikan ‘silakan akses website berikut untuk info lebih lanjut’, pastikan halaman website tersebut benar-benar dirancang untuk membantu audiens melakukan keputusan akhir.
Ketika Anda mengajak mereka berlangganan gratis selama tiga bulan, maka pastikan proses berlangganan tersebut terasa nyaman sehingga audiens akan memutuskan untuk berlangganan selamanya.
Menyusun Kalimat Penutup Presentasi
Anda harus mengerti tujuan presentasi yang ingin dicapai dengan tajam. Setelah itu, susunlah kalimat penutup yang mantap. Berikut tiga langkah sederhana untuk menutup presentasi dengan baik:
- Rangkum presentasi Anda, maksimal dalam tiga poin utama.
- Ringkas dalam sebuah pernyataan penting yang mudah diingat
- Sampaikan kalimat yang menjadi call to action
Misalkan, presentasi Anda adalah tentang “Membangun Budaya Belajar Dalam Organisasi”. Dalam presentasi tersebut telah Anda jelaskan apa budaya belajar itu, bagaimana sebuah organisasi belajar, bagaimana menjadikan belajar sebagai budaya, dan contoh berbagai organisasi yang mampu melakukan hal tersebut.
Maka, sebagai penutup, Anda bisa menyampaikan hal berikut:
Langkah 1: Rangkum informasi utama
Mudahkan audiens untuk melihat kembali esensi dari apa yang sudah Anda sampaikan dengan merangkumnya ke dalam poin-poin sederhana yang mudah diingat.
“Jadi, para hadirin, setelah Anda melihat bagaimana membangun budaya belajar dalam organisasi, inilah tiga hal yang perlu diingat:
- Budaya belajar tumbuh dari individu
- Individu harus diingatkan akan kemampuannya belajar dan mengajar
- Terciptanya proses belajar mengajar akan menjadi awal terciptanya sebuah “organisasi pembelajar”
Langkah 2: Ringkas dalam pernyataan
Anda bisa meringkas tujuan dalam pernyataan tertentu, baik Anda buat sendiri ataupun menggunakan ucapan orang lain.
Ingin mengadakan training presentasi online dan tatap muka buat perusahaan/organisasi Anda?
Hubungi tim Presenta Edu di 0811-1880-84 (Putri) untuk kebutuhan training terbaik.
Presenta Edu juga siap memberikan training online terbaik buat perusahaan Anda di masa new normal ini.
Contohnya, jika dikaitkan dengan “organisasi pembelajar”, maka kutipan dari Alvin Toffler berikut ini bisa digunakan.
“Sebagai penutup, saya ingin mengutip pernyataan Alvin Toffler:
The illiterate of the 21st century will not be those who cannot read and write, but those who cannot learn, unlearn, and relearn.
(Orang-orang yang tidak bisa membaca di abad 21 bukanlah mereka yang tidak bisa baca tulis, namun mereka adalah orang-orang yang tidak bisa mempelajari sesuatu (learn), melepaskan apa yang sudah pernah dipelajari karena tidak lagi relevan (unlearn), dan mengulang pembelajaran untuk memperbaiki atau memperkuat hasil pembelajaran tentang sesuatu (relearn).)”
Jangan lupa, jelaskan juga maksud kutipan Anda jika diperlukan (misal, jika berbahasa asing) agar audiens menangkap maksudnya.
Langkah 3: Sampaikan call to action-nya
“Mulailah budaya belajar dari organisasi Anda sekarang, atau bersiaplah untuk tertinggal.”
Demikianlah tips menutup presentasi dengan kuat dan meyakinkan. Jika Anda melakukannya, maka audiens akan selalu mengingat apa yang Anda sampaikan sekaligus melaksanakannya..
Download Buku “Presentasi Memukau”
Buku yang akan membantu Anda menguasai keterampilan penting dalam menyusun, mendesain dan membawakan presentasi dengan efektif dan memukau. GRATIS!
Handayani Saja says
,, mari belajar terus bagaimana melakukan presentasi yang hebat! terimakasih mas muhammad noer..
Denny Sundjaya says
Terima kasih Mas Muhammad Noer anda telah memberikan Pembelajaran yang sangat berarti bagi Kami.
Fajrin Fahrezi Dg Sijaya says
terima kasih mas muhammad noer…
Fajrin Fahrezi Dg Sijaya says
terima kasih mas muhammad noer…
Titan Baladhika says
lumayan buat ide di presentasi besok.
Saifa Zahro says
terimaksih untuk semuanya…
semoga hari rabu yang akan datang presentasiku baik bagus dan benar aminn..
Arya Ardikusumah Dewa says
Mantap nih.. ilmu-ilmu dari mas Noer, update trus mas.. sangat kepake buat saya yang berprofesi sebagai internal Trainer perusahaan.
Agus Swandono says
thanks alot pak Noer, saya telah mendapatkan ide dan gagasan baru dari rangkuman presnetasi ini.
Khaa Ekhaa says
mksh .. pake ide bsok .. presentasenya 😀
Kartikapurwandary Mariemut says
terima kasih…
Sefty Katulung says
terima kasi
Sitepu Kece says
lalala