Tidak sedikit cerita yang bisa memberikan inspirasi untuk banyak orang. Cerita itu bisa berasal dari cerita fiksi atau cerita mengenai kisah hidup seseorang.
Cerita dapat mengubah cara berpikir kita, bahkan bisa juga mengubah pendapat kita mengenai sesuatu. Ini artinya, cerita dapat kita gunakan sebagai bahan untuk materi presentasi.
Dengan menggunakan cerita, maka materi presentasi Anda akan lebih mudah dipahami oleh para audiens. Apalagi cerita yang Anda gunakan adalah cerita mengenai kisah para orang sukses, yang harus melewati banyak rintangan hidup, sebelum akhirnya mencapai kesuksesannya.
Cerita-cerita semacam ini dapat menggugah perasaan para audiens, hingga akhirnya mereka akan lebih tertarik untuk mendengarkan presentasi Anda secara keseluruhan.
Untuk materi presentasi, cerita dapat digunakan sebagai pembukaan. Sebelum Anda masuk ke materi presentasi, Anda membukanya dengan sebuah cerita. Tentu saja, cerita untuk pembukaan presentasi tersebut haruslah nyambung dengan tema presentasi yang Anda bawakan.
Cerita tersebut juga harus mengena pada audiens Anda. Itulah sebabnya, mengenal audiens menjadi sesuatu yang sangat penting untuk membuat bahan presentasi.
Memilih Cerita yang Tepat
Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk bisa memberikan cerita yang tepat atau pas kepada para audiens?
Seorang penulis, Annette Simmons, dalam bukunya yang berjudul ‘Whoever Tells the Best Story Wins’ menyebutkan, ada beberapa jenis cerita yang dapat dipilih untuk menggugah para audiens, yaitu:
1. Cerita mengenai ‘siapakah aku?’
Cerita-cerita seperti ini adalah cerita yang menegaskan bahwa setiap orang adalah pribadi yang penting. Memang, mungkin Anda mengambil contoh mengenai kisah sukses seorang atlet. Tapi, Anda bisa menyampaikan kepada para audiens bahwa apa yang dialami oleh atlet tersebut bisa jadi dialami oleh banyak orang, termasuk para audiens.
Anda bisa menceritakan mengenai mimpi, proses mencapai tujuan, kegagalan yang dialami, atau apa yang memotivasi atlet tersebut sampai akhirnya sukses menjadi atlet top dunia.
Dengan cerita itu, maka Anda menunjukkan pada audiens bahwa atlet top tersebut adalah seorang manusia biasa yang punya mimpi, berusaha meraih mimpi tersebut, bahkan juga mengalami banyak kegagalan.
Melalui cerita mengenai atlet top itu, Anda sekaligus mengajak audiens untuk tidak menyerah pada kegagalan dan terus termotivasi untuk berjuang. Salah satu cara yang Anda tawarkan untuk mereka adalah dengan terus menyimak presentasi Anda sampai selesai.
2. Cerita tentang ‘kenapa aku ada di sini?’
Cerita-cerita semacam ini biasanya adalah cerita yang ingin menunjukkan bahwa setiap orang diciptakan dengan tugasnya masing-masing. Setiap manusia tidak bisa memilih orangtua, ras, atau sosial ekonomi orangtuanya. Tapi, dia bisa memilih untuk melakukan sesuatu dalam hidupnya, agar menjadi manusia yang berguna bagi lingkungan sekitarnya.
Cerita tentang ‘kenapa aku ada di sini?’ ini bisa Anda gunakan untuk materi presentasi Anda. Tujuannya adalah untuk mengajak para audiens untuk tidak mudah menyerah pada keadaan yang mereka alami saat ini, tapi justru berusaha menggunakan apa yang mereka miliki untuk kehidupan yang lebih baik.
3. Cerita yang berisi tentang suatu pengajaran
Cerita-cerita ini adalah cerita yang isinya memang tentang sebuah pengajaran mengenai sesuatu, misalnya tentang bagaimana cara menghilangkan kebiasaan buruk atau tentang suatu keterampilan tertentu.
Cerita mengenai suatu pengajaran ini bisa Anda gunakan sebagai ilustrasi mengenai suatu keadaan. Dengan cerita ini, maka Anda akan mempermudah para audiens untuk lebih memahami mengenai materi presentasi yang Anda sampaikan.
4. Cerita tentang ‘nilai dari sebuah tindakan’
Cerita seperti ini bisa Anda gunakan ketika Anda ingin agar para audiens memahami bahwa selalu akan ada konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan. Konsekuensi itu bisa baik atau buruk.
Dengan menggunakan cerita ini, maka seolah-olah Anda mengajak para audiens untuk lebih memperhatikan presentasi Anda, agar mereka bisa memilih untuk melakukan tindakan yang akan menghasilkan konsekuensi baik.
5. Cerita mengenai ‘apa yang Anda pikirkan’
Cerita ini biasanya dibuka dengan kalimat, “Biasanya, kalau ada kejadian seperti ini, Anda akan melakukan hal ini. Benar kan?”
Ingin mengadakan training presentasi online dan tatap muka buat perusahaan/organisasi Anda?
Hubungi tim Presenta Edu di 0811-1880-84 (Putri) untuk kebutuhan training terbaik.
Presenta Edu juga siap memberikan training online terbaik buat perusahaan Anda di masa new normal ini.
Kalimat di atas menunjukkan bahwa seolah-olah Anda mengetahui apa yang ada di dalam pikiran para audiens Anda.
Dengan cerita itu, Anda bisa mengajak para audiens bahwa sebetulnya ada cara lain yang bisa mereka lakukan jika terjadi suatu peristiwa. Cara itu bisa mereka simak pada presentasi yang akan Anda bawakan.
Paul Smith, dalam bukunya, ‘Lead with a Story’ mengatakan bahwa cerita dapat digunakan oleh para pemimpin untuk mengubah cara berpikir dan memberikan motivasi kerja anak buahnya.
Itu artinya, cerita juga bisa digunakan oleh para presenter untuk membuka pikiran para audiens untuk menyimak materi presentasi yang mereka bawakan. Yang dibutuhkan adalah kemampuan untuk memilih cerita yang tepat, sesuai dengan materi presentasi yang hendak disampaikan.
Jika Anda ingin belajar untuk bisa menyampaikan presentasi dengan baik, termasuk bagaimana mengolah sebuah cerita agar presentasu Anda semakin nmemukau, Anda bisa mempelajarinya bersama kami di sini.
Download Buku “Presentasi Memukau”
Buku yang akan membantu Anda menguasai keterampilan penting dalam menyusun, mendesain dan membawakan presentasi dengan efektif dan memukau. GRATIS!
Tinggalkan Balasan