Dalam sebuah presentasi, yang menjadi bintangnya adalah si presenter, alias pembicara yang menyampaikan materi presentasi. Saat presentasi berlangsung, semua pandangan dan perhatian akan tertuju pada sang presenter. Otomatis, semua hal yang dilakukan oleh presenter tersebut akan menjadi perhatian para audiens.
Dalam buku ‘Teknik Kreatif Penyajian Presentasi Memukau‘ disebutkan bahwa presentasi adalah panggung bagi presenter. Jadi ketika Anda harus menyampaikan presentasi, maka Anda harus berusaha menjadi bintang di panggung tersebut.
Seorang bintang biasanya adalah seorang yang profesional. Maka, seorang presenter juga harus profesional. Walaupun Anda bukan seorang pembicara terkenal, tapi Anda tetap harus tampil layaknya seorang presenter ternama. Anda harus menjadi profesional seperti mereka.
Bagaimana caranya untuk menjadi seorang presenter yang profesional?
1. Fokus
Coba Anda pelajari penampilan para presenter profesional. Hal paling utama yang mereka lakukan ketika memberikan presentasi adalah fokus. Bagi mereka, yang paling utama adalah memberikan presentasi yang menarik perhatian para audiensnya. Jadi mereka fokus pada hal tersebut.
Ketika Anda memfokuskan diri Anda bagi kenyamanan para audiens saat mendengarkan Anda menyampaikan presentasi, maka Anda dapat berbicara dengan baik. Kenyamanan para audiens berarti mereka tertarik untuk mau mendengarkan Anda sampai presentasi selesai. Apa yang Anda katakan selama presentasi bisa mereka pahami dengan baik.
Maka dari itu, sangat penting bagi Anda untuk mengenal audiens Anda dengan baik. Jika Anda mengenal mereka, Anda akan mengetahui apa yang menarik bagi mereka dan apa yang membuat mereka merasa nyaman mendengarkan Anda. Mengenal audiens dengan baik akan membuat Anda mempersiapkan materi presentasi dengan baik pula.
2. Sampaikan cerita yang relevan
Pasti ada sebabnya, mengapa Anda harus mempresentasikan sesuatu kepada audiens yang tertentu pula. Ada yang mereka harapkan dari presentasi Anda. Anda juga mengharapkan agar mereka melakukan sesuatu yang Anda inginkan setelah presentasi selesai. Anda bisa mengharapkan mereka membeli produk yang Anda presentasikan atau terlibat dalam sebuah kegiatan.
Apapun tujuan yang Anda inginkan dari mereka, Anda harus bisa menyampaikannya dengan baik. Para audiens tidak akan menuruti Anda jika Anda mengatakan langsung bahwa mereka harus begini atau harus begitu. Anda harus menyampaikan sesuatu yang bisa secara emosional menyentuh mereka untuk melakukannya. Kalau secara emosional mereka merasa bahwa apa yang Anda sampaikan dalam presentasi itu berguna bagi mereka, maka mereka akan melakukan apa yang Anda inginkan.
Kalau diperhatikan, para presenter profesional akan menyampaikan materi presentasi dengan gaya seperti bercerita. Selain itu, mereka juga akan menyisipkan cerita-cerita yang relevan dengan materi yang sedang mereka bawakan.
Presenter profesional sangat menyadari bahwa cerita akan mampu menyentuh sisi emosional para audiensnya. Sama seperti ketika mereka masih anak-anak, suatu pesan dapat disampaikan oleh orangtua jika diberikan dalam bentuk cerita atau dongeng. Sebuah cerita dapat lebih mudah untuk menjalin hubungan emosional, sehingga akan lebih efektif untuk menyampaikan sebuah pesan.
Namun, sebuah cerita juga harus disampaikan dengan cara yang tepat. Semakin personal cerita itu disampaikan, maka responnya juga akan semakin baik. Apalagi, jika cerita yang disampaikan itu menarik, memotivasi dan diselingi dengan humor.
3. Hibur audiens Anda
“Govanhill photoshoot at the Arches, Glasgow: Laughing” by TheArches is licensed under CC BY 2.0
Seorang presenter profesional akan menghibur para audiensnya. Meskipun mereka sedang menyampaikan sesuatu yang ‘berat’, seperti soal pemanasan global atau bahaya merokok, namun audiens mereka bisa mendengarkannya sampai selesai, tanpa merasa terbebani. Hal ini karena penampilan para presenter profesional itu menghibur para audiens.
Padahal, para presenter itu juga bukan pelawak. Mereka bisa jadi adalah ilmuwan atau seorang aktivis. Kekuatan mereka terletak pada cara mereka menyampaikan materi presentasinya. Gaya bicara mereka tidak monoton. Kadang-kadang keras, kadang-kadang memelankan volume suara mereka. Jika diperlukan, mereka akan bicara cepat. Tapi di kesempatan lain, mereka akan bicara dengan intonasi yang lebih pelan. Semuanya sesuai dengan kebutuhan atau materi yang disampaikan. Di suatu waktu, mereka juga akan melucu. Hal inilah yang membuat audiens menjadi terhibur.
Satu-satunya jalan yang bisa Anda tempuh untuk bisa memberikan penampilan yang menghibur saat menyampaikan presentasi adalah berlatih. Belajarlah dari para presenter profesional. Saat ini sudah banyak sarana yang akan memudahkan Anda untuk belajar dan berlatih. Anda bisa menonton video presentasi yang diberikan oleh para presenter profesional. Perhatikan gaya mereka, apa yang menjadi kekuatan mereka saat tampil di panggung presentasi.
Berlatihlah bersama teman-teman atau keluarga Anda. Minta mereka untuk memberikan masukan mengenai penampian Anda.
Selain itu, perhatikan kontak mata dengan audiens. Kontak mata akan menunjukkan bahwa mereka penting untuk Anda. Kontak mata juga dapat membuat audiens terhubung secara emosional dengan Anda. Jangan lupa juga untuk menggunakan bahasa tubuh yang positif dan sesuai dengan apa yang sedang Anda sampaikan.
4. Gunakan media bantu secukupnya
Slide, video, atau alat bantu lainnya memang penting dalam sebuah presentasi. Tapi, alat bantu itu juga bisa membuat para audiens menjadi salah fokus. Terlebih jika alat bantu itu terlalu banyak dimunculkan. Perhatian para audiens akan terfokus pada alat bantu itu daripada kepada Anda, si penyampai materi presentasi.
Padahal, presentasi adalah panggung Anda. Andalah yang seharusnya menjadi fokus perhatian para audiens. Jadi, gunakan alat bantu presentasi itu hanya untuk membantu Anda menyampaikan data atau fakta yang akan membantu audiens untuk lebih memahami materi presentasi Anda.
Ingin mengadakan training presentasi online dan tatap muka buat perusahaan/organisasi Anda?
Hubungi tim Presenta Edu di 0811-1880-84 (Putri) untuk kebutuhan training terbaik.
Presenta Edu juga siap memberikan training online terbaik buat perusahaan Anda di masa new normal ini.
Gambar atau video memang bisa membantu menyentuh sisi emosional para audiens. Tapi, akan lebih baik jika kekuatan gaya bicara Andalah yang melakukannya. Audiens akan lebih mengingat dan terkesan pada apa yang Anda katakan, dibandingkan yang ditunjukkan oleh slide.
5. Berikan punch line yang mengena
Punch line atau kalimat pamungkas akan menjadi kalimat yang paling diingat oleh para audiens. Jadi, persiapkan kalimat penutup dengan sebaik-baiknya, karena inilah yang paling berpengaruh pada sikap yang akan diambil oleh para audiens Anda.
Kalimat penutup yang tepat adalah yang berhubungan dengan materi presentasi Anda dan bersifat mengingatkan para audiens mengenai apa yang sebaiknya mereka lakukan. Di sinilah Anda harus bisa mengambil hati atau menyentuh sisi emosional para audiens agar mereka melakukan apa yang Anda inginkan.
Menjadi seorang presenter profesional memang bukan hal yang mudah. Tapi, jika Anda mau menjadi presenter profesional, maka Anda harus mau belajar, misalnya dengan mengikuti pelatihan presentasi. Di mana ada kemauan, maka di situ ada jalan.
Download Buku “Presentasi Memukau”
Buku yang akan membantu Anda menguasai keterampilan penting dalam menyusun, mendesain dan membawakan presentasi dengan efektif dan memukau. GRATIS!
yusup says
Saya ingin sekali menjdi seorg presenter dan pmbicara yg handal dan profesional
Putri says
Saya ingin menjadi seorang presenter yang profesional
Wahyu Silaningrum says
Saya ingin sekali menjadi Presenter yang handal di perusahaan saya baik di internal maupun di external