Sri Narulita Yusron, lahir di Pangkal Pinang pada bulan Oktober 1971. Anak ke empat dari enam bersaudara ini menempuh studi sampai tingkat SMU di kota kelahirannya Pangkal Pinang. Setelah lulus SMA tahun 1990 hijrah ke Yogyakarta untuk melanjutkan studi, dan sejak itu enggan meninggalkan Yogya hingga kini. Awalnya sama sekali tidak tertarik dunia kepenulisan, tetapi perjalanan di dunia kerjalah yang telah menariknya ke profesinya sekarang ini sebagai penerjemah lepas.
Setelah lulus dari Fakultas Ekonomi UPN “veteran” Yogyakarta tahun 1996 sempat bekerja di beberapa perusahaan dengan bidang usaha berbeda. Mulai dari perusahaan yang bergerak di bidang fashion jewelry, penyedia jasa selular, kosmetik, penerbitan. Bidang-bidang yang sepertinya tidak berkaitan antara satu dengan yang lain. Tetapi justru inilah yang memperkaya wawasan dan pengalaman, yang nantinya akan berguna dalam mendukung profesi sekarang ini.
Studi Jurusan Komunikasi di Universitas Gadjah Mada baru dapat diselesaikannya pada tahun 2002, karena harus ditinggal untuk bekerja.
Menikah dengan Mochammad Yusron pada tahun 2000 dan dikaruniai seorang anak yang kini berusia 9 tahun, Akmal Hadrian. Akmal datang setelah cukup lama menunggu dan dengan proses yang cukup sulit, sehingga begitu melihat wajahnya, rasanya tak tega untuk meninggalkannya bayi kecil ini sendirian di tangan orang lain. Harus ibunya yang merawat tubuhnya, mengisi hatinya, dan mengisi pikirannya. Tidak akan diamanahkan ke orang lain.
Jadilah penerjemah lepas dipilih sebagai profesi berikutnya, yang bisa dilakukan sambil mengasuh Akmal. Awalnya terasa kaku, tetapi lama kelamaan baru disadari bahwa inilah yang menjadi ketertarikan besarnya, bahasa. Satu per satu buku mulai dihasilkan, di mulai dengan buku Indonesian Killings yang diterjemahkan bersama Erika Alkhattab, Brain Based Learning, Body Language, Hypnosis & Hypnotherapy (Pustaka Pelajar), kini sudah ada lebih dari 20 karya terjemahan buku. Di sela-sela menerjemahkan buku kadang ada dokumen yang juga diterjemahkan.
Ketika ada undangan untuk bergabung dengan presentasi.net sebagai penerjemah, dipandang sebagai sebuah kesempatan baru untuk mengasah kemampuan bahasanya. Dan jadilah kini dia bergabung dengan lahan pengayaan wawasan baru ini.
Godaan untuk kembali bekerja di luar rumah sering muncul, tetapi selalu Akmal yang menang. Kalau Anda mencarinya di jejaring sosial pasti tidak ada, tetapi Ia bisa dikontak di emailnya sriruli@hotmail.com.
Tinggalkan Balasan