Ada di antara anda yang suka nonton TV-series? Entah itu CSI, How I Met Your Mother atau mungkin drama korea? 🙂
Bagi Anda yang sudah pernah menontonnya, tentu Anda tahu bahwa pengalaman menonton TV-series sangatlah intens. Dari awal Anda sudah terpaku di depan TV dan sampai akhir episode Anda dibuat penasaran ingin menonton episode berikutnya.
Di samping penulis naskah yang jago, tentunya ada teknik-teknik yang digunakan sehingga Anda benar-benar bisa terpaku di layar kaca. Nah.. pada tulisan kali ini akan saya ungkapkan 2 teknik yang biasa digunakan di TV-series untuk bisa diterapkan dalam presentasi kita.
1. Jump Into Action
Jikalau anda cermati ada perbedaan format pembukaan antara TV-series jaman dahulu dan sekarang. Jaman dahulu TV-series biasa dibuka dengan opening credit, yaitu lagu soundtrack dari serial tersebut beserta nama-nama pemainnya. Namun para produsen akhirnya mengetahui bahwa ini adalah teknik yang kurang tepat karena mengajarkan pada pemirsa untuk terlambat menonton. Pemirsa berpikir “Ah… nanti saja nontonnya, saya bereskan dulu cuci piringnya, toh kan masing opening credit”
Sehingga TV-series jaman sekarang langsung dibuka dengan adegan yang seru, jika itu CSI atau serial kriminal bisa jadi dibuka langsung di tempat kejadian perkara atau adegan tembak-menembak. Ini akan membuat pemirsa langsung terpaku di layar kaca sejak dari detik pertama.
Sekarang, apa yang bisa kita lakukan untuk presentasi Anda?
Banyak presenter membuka presentasnya dengan “opening credit”, sesuatu yang mudah ditebak dan diketahui oleh audiens, misalnya:
· Ucapan terima kasih yang panjang lebar “Pertama-tama saya ucapkan terima kasih pada Bapak… Ibu…. dst dst”
· Komentar “Saya gembira berada di sini, terima kasih atas kesempatan yang diberikan….”
· Laporan prakiraan cuaca “Di hari yang cerah ini, saya akan berpresentasi tentang….”
Cara membuka diatas mudah sekali ditebak, bahkan kata perkata sudah sering kali didengarkan oleh audiens. Anda tidak akan bisa benar-benar mendapatkan perhatian audiens dengan cara pembukaan tersebut.
Oleh karena itu, terapkan teknik jump into action yang digunakan di TV-series, Anda bisa menggunakan beberapa teknik membuka presentasi misalnya membuka dengan cerita, pertanyaan, kutipan atau pernyataan mengejutkan.
Jikalau Anda memiliki nama-nama hadirin yang harus anda beri ucapan terima kasih, sampaikan itu setelah kalimat pembukaan Anda. Tujuan Anda jump into action adalah supaya Anda bisa mendapatkan perhatian audiens sejak detik pertama anda berpresentasi.
Setelah kita tahu teknik yang pertama, berikut akan kita pelajari teknik lain yang biasanya membuat Anda bergadang semalam suntuk karena penasaran dengan episode TV-series berikutnya. Teknik ini ketika diterapkan dalam presentasi, bisa membuat audiens rela menahan pipis hanya demi untuk tidak ketinggalan isi presentasi Anda. Teknik apakah yang saya maksud? Mari kita simak bersama-sama…
2. Tease Your Audience
TV-series terdiri dari serangkaian episode, tiap episodenya berdurasi antara 30 – 60 menit. Di akhir tiap episode sang penulis naskah harus memikirkan cara bagaimana supaya anda mau menonton episode berikutnya.
Jadi apa yang sering terjadi? Seringkali di tengah-tengah pertempuran seru di mana sang jagoan terdesak, penjahat menodongkan pistolnya (jantung anda sudah berdebar-debar menanti)… tiba-tiba “Pettt… layar gelap” dan muncul tulisan “Nantikan episode selanjutnya” 🙂
Bagi anda yang menonton di televisi, satu minggu anda menanti panas dingin apakah jagoan anda bakal selamat. Bagi anda yang sudah punya seri lengkapnya dalam kepingan DVD, niat awal nonton satu episode menjadi acara bergadang semalam suntuk karena di tiap akhir episode yang anda tonton hal yang sama selalu berulang. Penulis TV-series tahu bahwa rasa ingin tahulah yang akan membuat audiens penasaran dan ingin terus mengikuti episode-episode selanjutnya.
Anda juga bisa menggunakan teknik yang sama di dalam presentasi anda. Buatlah diri Anda jago dalam tease your audience / memancing rasa ingin tahu audiens.
Kapan Anda gunakan teknik yang satu ini? Gunakanlah pada transisi perpindahan antar poin presentasi Anda. Misalnya saja dalam presentasi Anda membahas 3 poin, ketika Anda sudah selesai membahas poin yang pertama, Anda bisa memancing rasa ingin tahu audiens terlebih dahulu tentang manfaat atau isi dari poin kedua.
Wah… bisa beri contoh Pak?
Ingin mengadakan training presentasi online dan tatap muka buat perusahaan/organisasi Anda?
Hubungi tim Presenta Edu di 0811-1880-84 (Putri) untuk kebutuhan training terbaik.
Presenta Edu juga siap memberikan training online terbaik buat perusahaan Anda di masa new normal ini.
Untuk contoh, silahkan anda scroll ke atas artikel ini dan perhatikan bagaimana saya mengakhiri poin pertama untuk masuk ke poin kedua. Itu adalah salah satu contoh memancing rasa ingin tahu audiens dengan menyebutkan manfaat yang akan didapatkan tanpa menyebutkan terlebih dahulu isinya.
Jadi itu tadi dua hal yang bisa dipelajari dari TV-series yang bisa kita adaptasi dan terapkan untuk presentasi kita. Ternyata banyak hal dari luar / bidang ilmu lain yang bisa kita adaptasi sehingga membantu cara kita berpresentasi.
Saya yakin Anda juga memiliki background ilmu masing-masing yang mungkin bisa diadaptasi dan diterapkan untuk presentasi. Jika Anda memiliki tips-tips tersebut, silakan menuliskannya dalam kolom komentar sehingga pembaca yang lain juga ikut mendapatkan manfaatnya.
Photo Credit: Evening wacthing television by flash.pro
Download Buku “Presentasi Memukau”
Buku yang akan membantu Anda menguasai keterampilan penting dalam menyusun, mendesain dan membawakan presentasi dengan efektif dan memukau. GRATIS!
mustaqim malik says
Byk artikel di presentasi.net yg membantu saya utk lbh percya diri dan yakin akan apa yg saya smpaikan dlmnpresentsi dan membuat lbh menarik, trima kasih krn sudah memberikan knowledge kpd saya. Salam
Muhammad Noer says
Terima kasih atas apresiasi Anda. Semoga kami bisa terus memberikan materi bermanfaat dan berkualitas seputar presentasi.
nelli says
I love it
tips membuat wawancara Kerja says
wah sungguh bermanfaat sekali artikelnya..
Terima kasih mas…
Yasser G Prahara says
Terimakasih informasinya luar biasa cara Jump Into Action dan Tease Your Audience sangat terpakai bangetttttt
lukman nulhakiem says
Saya sangat tertarik dengan ide no.1. Saya mulai terapkan pada presentasi online saya. Teknik ini pun setahu saya digunaka pula sebagai opening pada artikel oleh penulis-penulis terkemuka. Terima kasih, sungguh bermanfaat.
Karia Sembiring says
Baik sekali persentasi yg memukau seperti diuraikan … bravo.. akan sangat berguna dan dpt dimanfatkan, yang diawali dengan rumusan point yg sdh dipadatkan beberapa aline menjadi beberapa kalimat dan terus dipadatkan menjadi beberapa kata yang bombastis sebagai inti sari dari rangkuman persentasi itulah yang efektif dengan keterbatasan waktu dan audien mendapatkan makna, pertanyannya bagaimana caranya tentu langkah awal penguasaan materi, kebutuhan audiensi dan akhir yang ingin dicapai. Sekelumit kekurangan yg dpt ditambahkan lagi.tmks