Tujuan utama presentasi adalah membuat audiens mendukung materi yang dipresentasikan. Lebih jauh lagi, melakukan apa yang diharapkan oleh si presenter. Oleh karena itu, menarik perhatian audiens menjadi poin yang sangat penting saat membuat materi presentasi.
Mengenal audiens akhirnya menjadi syarat utama. Dengan mengenal siapa audiens kita, kita bisa membuat materi presentasi yang disesuaikan dengan mereka. Jika kita membuat materi presentasi yang tepat, maka perhatian audiens akan terjaga selama presentasi.
Membuat sejumlah orang tetap menyimak presentasi memang bukan hal yang mudah, tapi sangat bisa dilakukan. Beberapa presenter ternama berhasil membuat ratusan orang terpukau dengan pemaparan materi presentasi mereka yang tidak sebentar. Para audiens sama sekali tidak bosan.
Audiens yang merasa bosan, inilah yang paling harus dihindari oleh para presenter. Audiens tidak akan bosan jika presentasinya menarik. Bahkan, sebuah presentasi dapat membuat audiens menjadi terpukau.
Anda juga ingin bisa memukau audiens Anda saat sedang presentasi? Simak tips berikut ini:
1. Mulailah dengan sesuatu yang ‘mengejutkan’
Mengejutkan di sini maksudnya bukan hanya membuat audiens kaget, tapi lebih pada menyentuh emosi mereka. Sesuatu yang dapat membuat audiens berpikir, oh gitu ya, masa sih, atau ah, ya benar sekali. Dengan begitu, audiens akan semakin penasaran dengan apa yang akan Anda katakan berikutnya.
Untuk membuat audiens terkejut, Anda tidak bisa memulai presentasi dengan pembukaan yang standar. Anda harus langsung membuat audiens Anda terbuka pikirannya.
Anda bisa langsung menyatakan ide, jika itu merupakan sesuatu yang benar-benar inspirasional. Atau, Anda bisa memulai presentasi dengan mengungkapkan suatu data atau fakta yang selama ini kurang diketahui oleh para audiens.
2. Menceritakan sebuah kisah
Manusia cenderung menyukai cerita. Ketika Anda membuka presentasi dengan sebuah cerita, apalagi yang menyentuh emosi, maka audiens akan terpukau dan tergerak untuk mendengarkan Anda dengan lebih fokus.
Jika ada data atau fakta yang sebenarnya sangat ingin Anda sampaikan kepada audiens sebagai pembuka, ungkapkan hal itu dalam sebuah cerita. Berkreasilah dengan kata-kata, sehingga data atu fakta yang mungkin bersifat ilmiah, dapat terdengar sebagai sebuah kisah yang menarik.
Dengan gaya bercerita, maka audiens akan lebih ingin menaruh perhatian pada apa yang akan Anda katakan selanjutnya.
3. Jangan terpaku pada catatan
Anda bisa membuat catatan kecil untuk presentasi Anda. Tapi, janganlah catatan itu membuat Anda terpaku pada catatan, sehingga Anda lupa untuk menjalin kontak mata dengan audiens Anda.
Sampaikan presentasi dengan gaya seperti Anda sedang mengobrol. Hal ini akan membuat Anda terdengar lebih meyakinkan. Sebagai pengingat agar tidak ada hal yang terlupa, Anda dapat melihatnya pada slide yang Anda buat sebagai pendukung presentasi.
Oleh karena itu, buatlah slide sedemikian rupa, sehingga selain dapat membantu audiens untuk lebih memahami isi presentasi Anda, juga dapat membantu Anda untuk mengingat semua hal yang harus disampaikan.
4. Gunakan nada bicara yang menyentuh emosi
Ketika guru Anda dulu membacakan dongeng di taman kanak-kanak, bukankah mereka menggunakan nada bicara yang berubah-ubah, sesuai dengan cerita? Gunakan teknik itu saat menyampaikan presentasi.
Tadi sempat dijelaskan untuk berbicara seperti sedang bercerita, maka lengkapi hal itu dengan nada bicara yang juga seperti bercerita. Ketika Anda sampai pada informasi yang memerlukan penekanan, keraskan suara Anda dan perlambat gaya bicara Anda.
Sebaliknya, ketika Anda sampai pada bagian yang meminta audiens untuk sedikit berpikir, Anda bisa sedikit menurunkan volume suara.
Gunakan emosi Anda untuk bisa menyentuh emosi para audiens. Saat membuat materi presentasi, maka Anda akan merasa di bagian mana suara Anda harus lebih keras atau lebih pelan.
5. Berinteraksi langsung dengan audiens
Audiens Anda mungkin berjumlah ratusan. Anda perlu mengenal mereka, tapi lebih pada pengenalan secara umum. Nah, untuk semakin mendekatkan hubungan Anda dengan para audiens, berinteraksilah secara langsung dengan beberapa audiens.
Di beberapa presentasi, para audiens diberikan label nama untuk dipasang. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui nama-nama mereka. Di beberapa bagian, Anda bisa mengajak bicara beberapa audiens Anda, seperti bertanya atau meminta mereka menyampaikan pendapat.
Sebut nama mereka sebelum mengajukan pertanyaan. Kalau audiens tidak menggunakan label nama, bertanyalah dulu pada mereka.
Berinteraksi secara langsung dengan audiens seperti ini dapat membuat suasana semakin akrab. Bukan hanya dengan audiens yang Anda ajak bicara secara langsung, tapi juga dengan yang lainnya.
6. Selingi dengan humor
Walaupun Anda sedang menyampaikan sesuatu yang sangat serius, sesekali selingi dengan humor. Dengan membuat audiens tertawa, atau setidaknya tersenyum, Anda akan semakin membangun keakraban dengan mereka. Audiens akan semakin tertarik untuk mendengarkan.
Ingin mengadakan training presentasi online dan tatap muka buat perusahaan/organisasi Anda?
Hubungi tim Presenta Edu di 0811-1880-84 (Putri) untuk kebutuhan training terbaik.
Presenta Edu juga siap memberikan training online terbaik buat perusahaan Anda di masa new normal ini.
7. Tidak terlalu detail
Data adalah hal yang penting dalam sebuah presentasi. Tapi saat menyampaikan hal itu pada audiens, Anda sebaiknya tidak terlalu detail, khususnya saat menyebut data dalam bentuk angka atau jumlah.
Anda bisa menggantinya dengan kata banyak, sebagian besar, atau yang lainnya. Biarlah data yang lengkap dan detail hanya Anda cantumkan dalam slide.
Itulah beberapa hal yang bisa membuat audiens Anda merasa terpukau dan semakin tertarik untuk terus mendengarkan presentasi Anda.
Persiapkan diri Anda dan materi presentasi sebaik mungkin, agar Anda bisa menyampaikannya dengan cara yang menarik pada audiens Anda.
Selamat mencoba! (*)
Download Buku “Presentasi Memukau”
Buku yang akan membantu Anda menguasai keterampilan penting dalam menyusun, mendesain dan membawakan presentasi dengan efektif dan memukau. GRATIS!
Nurul widi says
Sangat membantu